<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://draft.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6724476181307640573\x26blogName\x3dInfoGaya+Fashion\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://infogaya-fashion.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://infogaya-fashion.blogspot.com/\x26vt\x3d149459578150898663', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Sabtu, 02 Juli 2011

ESMOD Festival 2011 ; Pertemukan Kreasi 3 Alumnus Angkatan 2009

Semangat Ready to Wear dalam 3 citra mode yang saling bertolak belakang

Ayundavaria Intan
(Esmod Festival 2011)
“Regenerasi dalam dunia mode tanah air telah melahirkan banyak designer muda berbakat dalam berbagai spesialisasi fashion design yang mereka tekuni. Mereka yang kemudian hadir serta meramaikan dunia mode tanah air dengan arus kreatifitas yang seperti tak mengenal batasan dalam mencipta sebuah karya”

Ayundavaria Intan
(Esmod Festival 2011)
Espace Tent Pasific Place, Jakarta- - Regenerasi yang terjadi dalam tubuh dunia mode Indonesia tersebut tidak terlepas dari peran berbagai lembaga fashion yang hadir mengisi slot dunia pendidikan mode di tanah air. Salah satu lembaga pendidikan tersebut adalah ESMOD, sebuah sekolah fashion design Internasional yang pertama didirikan di Paris Prancis pada tahun 1841 oleh Alexis Lavigne. Membuka 20 cabang yang terbagi di 13 negara di dunia, ESMOD pun turut hadir di Indonesia tepatnya di Jakarta tertanggal 6 September 1996.

Ayundavaria Intan
(Esmod Festival 2011)
Selama lebih dari 15 tahun ESMOD menunjukan eksistensinya di dunia pendidikan mode Indonesia, sekolah mode ini telah meluluskan 636 alumni untuk cabangnya di Jakarta. Para alumni ESMOD Jakarta kini telah tersebar ke berbagai bidang fashion yang mereka geluti sesuai dengan bidang pendidikan yang mereka jalani. Banyak di antara mereka yang kini telah memiliki karir mumpuni dalam ranah mode tidak hanya di Indonesia tapi juga mancanegara.

Evelyn Francisca
(Esmod Festival 2011)
Pada tahun ini untuk pertama kalinya selama penyelenggaraan acara kelulusan siswa/i nya, ESMOD mengadakan acara khusus bertajuk “ESMOD Jakarta Fashion Festival 2011 GROUND ZERO 1.1”. Sebuah Festival Mode yang tidak hanya menampilkan parade karya dari para siswa/i ESMOD yang akan lulus pada tahun ini tetapi juga turut menggandeng para alumni guna memeriahkan Festival Mode yang diselenggarakan selama 4 hari berturut-turut ini.

Evelyn Francisca
(Esmod Festival 2011)
Para alumni tersebut antara lain adalah Mel Ahyar, Jeffry Tan, Rama Dauhan yang kini tergabung dalam Indie Label “Danjyo Hiyoji”, Syennita Ong, Danny Satriadi, Indriyanti Juwono, Ayundavira Intan, Sarah Beatrice, Evelyn Francisca, Albert Yanuar, Hian Tjen, serta Imelda Kartini.

Sarah Beatrice
(Esmod Festival 2011)
Banyak hal-hal menarik yang ditampilkan para alumni untuk ESMOD Jakarta Fashion Festival kali ini. Mini koleksi yang mereka tampilkan dalam kolaborasi peragaan busana ESMOD Jakarta Fashion Festival, tidak hanya menjadi pembuktian akan eksistensi mereka, tetapi juga pembuktian akan kreatifitas dalam mengolah mode yang tetap memegang idealisme namun tetap menyesuaikan dengan keinginan pasar.

Sarah Beatrice
(Esmod Festival 2011)
Seperti halnya 3 orang alumni ESMOD Jakarta angkatan tahun 2009 yang dengan sengaja dipertemukan dalam sebuah rangkaian parade busana di hari ketiga rangkaian ESMOD Jakarta Fashion Festival 2011. Mereka adalah Ayundavira Intan, Sarah Beatrice, dan Evelyn Francisca yang menampilkan koleksi busana Ready to Wear nya dalam parade busana tersebut.

Sarah Beatrice
(Esmod Festival 2011)

10 koleksi bernuansa ceria yang terinspirasi dari semangat sukacita dan kebahagian para insan yang tengah jatuh cinta dihadirkan Ayundavira Intan sebagai pembuka parade peragaan busana. Dengan mengedepankan busana basic ready to wear yang multifungsional serta nyaman dipakai untuk aktivitas sehari-hari, Ayundavira menamai koleksi terbarunya ini “Love is Endless”. Warna-warna pastel nan manis serta material dasar yang didominasi bahan katun, jersey, linen, dan semi denim kemudian menjadi pilihan Ayundavira untuk busana koleksinya.

“Au Revoir” yang dalam bahasa Prancis dikenal sebagai ungkapan perpisahan menjadi benang merah utama dalam koleksi busana milik Sarah Beatrice. Menginterpretasikan koleksinya sebagai ledakan perasaan serta salam perpisahan yang memiliki harapan untuk dapat dikenang, Sarah menyajikan 10 outfit ready to wear duluxe yang keseluruhannya didominasi warna putih. Menggunakan material dasar yang tergolong sensitif seperti organdi dan sitru, Sarah mengungkapkan bahwa koleksinya kali ini memerlukan perawatan yang lebih khusus.

Sementara itu sebagai penutup, Evelyn Francisca melalui koleksinya yang bertajuk “Vixen”, tetap setia dengan desainnya yang sexy dan androginy. Vixen sendiri adalah sosok rubah betina yang mewakili karakter wanita masa kini yang edgy, sexy, dan seductive. Melalui Vixen, Evelyn menampilkan 10 koleksi cocktail dress bersilluet ramping dengan cutting serta detail yang tidak bertumpu pada volume sehingga menghilangkan kesan “berat” pada koleksi busananya. (girl next door)

Label: , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda