<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6724476181307640573\x26blogName\x3dInfoGaya+Fashion\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://infogaya-fashion.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://infogaya-fashion.blogspot.com/\x26vt\x3d149459578150898663', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Sabtu, 12 November 2011

Jakarta Fashion Week 2012: Pekan Mode Kaya Warna

Pacific Place Jakarta, 12 November 2011 - Menjelang akhir tahun, Jakarta kembali diramaikan event industri mode terakbar di Asia Tenggara: JAKARTA FASHION WEEK 2012: Pekan mode utama di Indonesia ini berutujan untuk memajukan industri mode dalam negeri sekaligus mencanagkan Jakarta dan Indonesia sebagai salah satu pusat mode di Asia Digelar mulai hari ini hingga 18 November 2011, Jakarta Fashion Week (JFW) 2012 diadakan di Pacific Place, Jakarta.

Selama 3 tahun penyelenggaraannya, JFW telah memainkan peranan penting dalam menunjukkan arahan mode terkini di Indonesia. Selangkah lebih maju, JFW 2012 melihat potensi mode Indonesia yang kian berkembang dan menjadi komoditi utama perdagangan lokal dan global. Kali ini akan ada lebih dari 50 show dan 180 desainer yang berpartisipasi. Puluhan buyer internasional seperti dari Inggris, Australia dan Taiwan juga akan hadir.

"Salama tujuh hari ke depan, kita akan menyaksikan karya-karya terbaik para desainer kebanggan bangsa. Sebagai fashion week utama di Indonesia, JFW 2012 akan menjadi gerbang bagi para desainer untuk mewarnai panggung-panggung mode dunia. Ajang ini akan mempertemukan mereka dengan para buyer dan jurnalis dari berbagai negara, sekaligus berinteraksi dengan para desainer mancanegara. Bagi para pecinta fashion, JFW 2012 tentu menjadi ajang yang ditunggu-tunggu karena karya-karya para desainer dalam acara ini akan mengantarkan arahan mode tahun 2012 di Indonesia. Inilah yang akan membuat industri kreatif di negeri kita terus berkembang dan maju." ujar Svida Alisjhahbana, Ketua Umum JFW 2012.

Membidik target peningkatan industri mode tanah air, JFW membawa perubahan yang menjadikan pekan mode tahun ini kaya warna. Desainer mancanegara, mulai dari Malaysia, Singapura, Thailand, Meksiko, Jerman, hingga Inggris, menghadirkan koleksi dan berada dalam panggung yang sama bersama desainer lokal. Bergabungnya desainer luar negeri dengan gaya rancang berbeda diharapkan akan meniupkan hawa inspirasi baru dan memberi pemahaman mengenai selera konsumen global.

Dan berkaitan dengan ini, sekaligus bertepatan dengan momen penyelenggaraan Sea Games dan ASEAN Summit di Bali. JFW 2012 dibuka oleh show 4 desainer top ASEAN - Ashley Isham dari Singapura, Bernadr Chandran dari Malaysia, Biyan Wanaatmadja dari Indonesia. Tube Gallery dari Thailand. Opening show bertema Alliance of Beauty ini memang merupakan sebuah wujud perayaan atas kesuksesan desainer-desainer ASEAN yang sudah mendunia.

Selain menggandeng desainer mancanegara, JFW 2012 juga menampilkan 2 organisasi mode utama di Indonesia—Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI).

JFW 2012 juga menjadi ajang unjuk bakat para desainer muda. Lomba Perancang Mode kembali hadir tahun ini dengan 10 finalis yang memperebutkan titel juara dan beasiswa 3 bulan di The Fashion Institute of Design & Merchandising (FIDM), Los Angeles, AS. Ada juga Fashion Schools Show by Mazda yang akan memperkenalkan bakat baru dari siswa sekolah mode Abineri Ang, Binus, Bunka, dan Interstudi.

Selain itu, ada LPM Entrepreneur Award yang merupakan lomba beasiswa studi fashion entrepreneurship hasil kerjasama majalah Grazia Indonesia dan Instituto Marangoni, sebuah sekolah mode ternama di Italia, London, dan Paris. Pemenang LPM Entrepreneur Award akan mendapat hadiah 1 bulan short course untuk mendalami dan melihat fashion business di pusat kota mode Eropa dari dekat.

Momentum perayaan ulang tahun ke-20 majalah Dewi, majalah mode terpenting di Indonesia, juga menjanjikan sesuatu yang luar biasa dalam Dewi Fashion Knights untuk menutup pekan mode terbesar di Indonesia ini. Para ‘ksatria’ mode yang menjadi hidangan penutup dalam JFW 2012 adalah Auguste Soesastro, Sebastian Gunawan, Sally Koeswanto, Sapto Djojokartiko, dan Tex Saverio.

Tahun ini, JFW didukung penuh oleh PT Bank Rakyat Indonesia, Pacific Place, PT Mazda Motor Indonesia, Centro Lifestyle Department Store, Magnum dari PT Unilever Indonesia, The Body Shop Indonesia, PT Nokia Indonesia, PT Philips Indonesia, PT Sharp Indonesia, Hewlett-Packard Indonesia, Garuda Indonesia, PT L’Oréal Indonesia, dan Aqua Reflections. (infogaya)



Jakarta Fashion Week (JFW) 2012:
Peragakan Bakat dan Kreativitas Serta Beri Arah Fesyen Indonesia

Pacific Place Jakarta, 12 November 2012 - Kementrian Perdagangan berkomitmen untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif, termasuk subsektor fesyen, melalui berbagai program kegiatan seperti promosi dagang, pendampingan bagi pelaku usaha, serta fasilitasi lainnya. Kali ini, Kemendag memberikan dukungan penuh atas penyelenggaraan Jakarta Fashion Week (JFW) 2012 yang diselenggarakan pada 12-18 November 2011 di Pacific Place, Jakarta.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Hesti Indah Kresnarini menuturkan hal tersebut pada konferensi pers terkait JFW 2012, di Pacific Place, Jakarta Sabtu (12/11).

JFW merupakan salah satu fashion week utama di Indonesia yang dapat memberikan panduan terhadap fesyen serta memeragakan bakat dan kreativitas desainer untuk memajukan dunia fesyen di Indonesia, sekaligus menjadikan Jakarta dan Indonesia sebagai salah satu pusat mode di Asia.
'
Lebih lanjut Dirjen PEN mengatakan. "Penyelenggaraan JFW kali ini memiliki arti penting dalam upaya meningkatkan peranan produk fesyen karena merupakan bagian dari produk ekonomi kreatif yang bernilai ekonomi tinggi dan turut berperan dalam membangun perekonomian bangsa. Produk fesyen Indonesia memiliki potensi untuk dikembangkan baik dari segi desain, kualitas, dan branding yang disesuaikan dengan perkembangan selera pasar global dengan tidak meningkatkan unsur indentitas lokal."

Penyelenggaraan JFW 2012 memiliki suatu makna khusus karena dikemas sebagai bagian dari rangkaian kegitan ASEAN Fair 2011, dimana pada tahun ini bertepatan dengan posisi Indonesia sebagai Ketua ASEAN. Dalam kaitan ini Kementeian Perdagangan melalui kantor Atase Perdagangan di Kuala Lumpur, Malaysia; Bangkok, Thailand; serta London, Inggris; juga telah memfasilitasi kedatangan beberapa desainer ASEAN yang telah berhasil masuk ke pasar internasional, seperti: Tube Gallery (Thailand), Ashley Isham (Singapura domisili di London), Bernard Chandran (Malaysia), dan Biyan (Indonesia).

Menurut Dirjen PEN, kehadiran para desainer ASEAN tersebut menunjukkan bahwa fesyen ASEAN tidak hanya mampu menembus pasar global, namun juga membuktikan bahwa fesyen Indonesia sebagai bagian dari fesyen ASEAN telah layak dan mampu bersaing di pasar internasional. "Lebih jauh, diharapkan kehadiran para desainer tersebut dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi para desainer Indonesia untuk terus mengembangkan inovasi dan kreativitasnya sehingga dapat menembus pasar global," tambah Hesti.

Produk fesyen memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat diterima di pasar dalam negeri dan luar negeri. Pangsa pasar yang dijanjikan untuk produk fesyen ini masih terbuka sangat luas, bahkan memiliki kecenderungan meningkat. Para pelaku usaha produk fesyen harus mampu mempersiapkan kekuatan dalam menggapai peluang-peluang yang ada di pasar dalam negeri bahkan pasar luar negeri. Pengembangan ini dapat dilakukan dengan menciptakan tren dan inovasi baru, serta promosi.

Sekilas Mengenai Industri Fesyen di Indonesia
Industri kreatif Indonesia termasuk fesyen telah terbukti memmiliki peranan terhadap pembangunan perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari sumbangannya terhadap PDB sebesar 151 triliun atau 7,28% dari total PDB Indonesia tahun 2008. Dalam hal penyerapan tenaga kerja, sejak tahun 2002-2008, secara rata-rata, ekonomi kreatif menyerap 7,39 juta tenaga kerja dengan tingkat partisipasi pekerja sebesar 7,7%. Selain itu, nilai ekspor dari 14 subsektor industri kreatif adalah sebesar 114,9 triliun rupiah atau menyumbang 7.5% dari total ekspor Indonesia di tahun 2008.

Dari 14 subsektor ekonomi kreatif, pada periode 2002-2008 subsektor fesyen merupakan penyumbang terbesar, dimana subsektor ini berkontribusi sebesar 46,5% diikuti subsektor kerajinan sebesar 24,1% dari total sumbangan ekonomi kreatif terhadap PDB nasional. Jumlah penyerapan tenaga kerja subsektor fesyen pada tahun 2008 mencapai 4,2 juga orang atau 54.8% dari total tenaga kerja ekonomi kreatif. Produk fesyen, yang merupakan bagian dari sektor industri kreatif, memiliki potensi yang besar untuk ditingkatkan dan dikembangkan, baik di pasar domestik maupun pasar internasional. Produk fesyen Indonesia telah memberikan kontribusi sebesar 62% terhadap total ekspor ekonomi kreatif Indonesia.



Dukung Jakarta Fashion Week 2011/2012
Bank BRI Ingin Industri Fashion Nasional Mendunia

Pacific Place Jakarta, 12 November 2011 - Untuk kedua kalinya BANK BRI berpartisipasi dalam perhelatan akbar Jakarta Fashion Week. Kali ini Jakarta Fashion Week 2011/2012 akan dilaksanakan pada tanggal 12 - 18 November 2011 di Pacific Place Jakarta BANK BRI berharap ikut mengangkat pamor para designer ke level international atau mendunia.

"Event ini menampilkan Bapak Firman Taufick, Kepala Divisi Marketing Communication BRI, sebagai pembicara dalam press conference opening Jakarta Fashion Week 2011/2012 pada tanggal 12 November 2011, pukul 17.00 WIB, serta menampilkan 11 designer terkenal dan dalam acara fashion show akan dipersembahkan karya-karya terbaik mereka," papar Kepala Divisi Sekretariat Korporasi Perusahaan, Muhammad Ali, di Jakarta.

Menurut Ali, salah satu designer yang berpartisipasi adalah Obin. "Obin telah memiliki 30 gerai di dunia dan menjadikan batik sebagai fashion untuk memperkaya budaya Indonesia dan designer lainnya dari APPMI. Jakarta Fashion Week 2011/2012 kali ini menampilkan budaya bangsa Indonesia, yaitu batik," papar Ali.

Menurut Ali, melalui Jakarta Fashion Week ini, BANK BRI yang berakar kuat di micro banking, dapat memperluas partisipasinya dan mengajak nasabah UMKM untuk ikut dalam pameran di event ini, seperti usaha kerajinan dan produktif lainnya. BANK BRI akan mengadakan BRI Sales Program selama Jakarta Fashion Week 2011/2012 dan akan mengangkat mass banking product serta premium brand dalam keragaman acara yang tersedia di event ini.'

Disamping itu, BANK BRI ingin memberi dukungan bahwa Batik harus tetap dilestarikan sebagai budaya bangsa Indonesia dan dapat dilestarikan melalui industri fashion nusantara. "Melalui event Jakarta Fashion Week 2011/2012, BANK BRI menunjukkan kecintaanya kepada bangsa yang diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan apresiasi anak bangsa untuk kebudayaan bangsa Indonesia. BANK BRI yang merupakan bank negeri sendiri akan semakin melebarkan sayapnya dengan menyusun negeri ini dari pelosok hingga perkotaan dalam memberikan penyaluran kredit bantuan usaha untuk memajukan industri kreatif tanah air," papar Ali lagi.

BANK BRI berharap, semua pihak juga ikut serta berusaha dalam pelestarian batik dan industri fashion Indonesia agar semakin diakui di dunia. "BANK BRI akan melayani segala hal yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dengan setulus hati dan sama baiknya," tegas Ali.

Sementara itu, presentase penyaluran kredit BANK BRI per sept 2011 yakni mikro 31,78%, ritel 22,35%, dan menengah 5,26%. Sedangkan outstanding kredit yakni mikro sebesar Rp 87,8 triliun, ritel Rp 61,75 triliun, dan menengah Rp 14,53 triliun.

Label: , , , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda